Hunian modern mengenal istilah walk-in closet untuk menyebut areal yang
biasanya berupa deretan lemari atau rak untuk menyimpan busana,
aksesori, dan barang pribadi lainnya. Ini bentuk ‘advance’ dari lemari
pakaian pada umumnya. Walk-in closet biasanya berbentuk lorong yang
dilalui ketika menuju ke kamar mandi, yang umumnya menyatu dengan kamar
tidur.
Bentuk lemarinya dilengkapi ruang untuk menggantung pakaian, laci-laci, ruang dengan ambalan untuk pakaian yang dilipat, ruang kosong di bagian atas dan bawah lemari untuk menyimpan barang berukuran besar. Banyak yang dilengkapi rak sepatu, baik ‘telanjang’ maupun untuk disimpan dengan kotak sepatunya. Berikuti ini 15 tip penting yang perlu Anda tahu!
Bentuk lemarinya dilengkapi ruang untuk menggantung pakaian, laci-laci, ruang dengan ambalan untuk pakaian yang dilipat, ruang kosong di bagian atas dan bawah lemari untuk menyimpan barang berukuran besar. Banyak yang dilengkapi rak sepatu, baik ‘telanjang’ maupun untuk disimpan dengan kotak sepatunya. Berikuti ini 15 tip penting yang perlu Anda tahu!
- Tentukan apakah Anda akan perlu rak sebanyak mungkin atau justru ruang gantung yang luas atau dipenuhi dengan laci-laci penyimpan.
- Tandai area di mana walk-in closet akan dibangun. Utamanya di kamar tidur yang memiliki kamar mandi di dalam. Pastikan ada cukup ruang untuk lemari built-in.
- Pertimbangkan penyesuaian atau perubahan yang mungkin datang dari waktu ke waktu menyangkut jumlah barang dan ruangan yang tersedia.
- Pikirkan untuk menggunakan sistem rak yang dapat diubah penempatannya sesuai kebutuhan ruang.
- Minta kepada desainer untuk mendeteksi kandidat ruangan walk-in closet di kamar tidur Anda. Pilih ruangan yang dekat dengan kamar mandi agar fungsi utamanya terpenuhi.
- Tentukan ukuran lemari. Walk-in closet harus cukup besar untuk setidaknya satu orang berjalan di antara lemari tanpa merasa sempit. Hal ini dapat dicapai dengan mudah jika lemari setidaknya berukuran enam sampai delapan meter panjangnya.
- Lemari harus memiliki ketinggian hingga mencapai tinggi plafon, namun jangan sampai rapat. Setidaknya sisakan ruang di bawah plafon kurang lebih 80 cm.
- Pasang pintu walk-in closet yang dilengkapi cermin pada daun pintu. Ini akan memberikan ilusi ruang yang lebih besar dan tentunya bisa digunakan untuk Anda bercermin.
- Menyediakan tempat untuk menyimpan sepatu. Simpan sepatu di rak paling bawah supaya terlihat rapi.
- Bagilah lemari sesuai barang pemiliknya. Jika Anda hanya memiliki satu walk-in closet untuk berbagi dengan dua orang, bagilah setengah dari lemari untuk anggota keluarga lain.
- Desain lemari dengan gaya unisex tanpa memperlihatkan gender. Seorang pria mungkin menginginkan rak dasi untuk memudahkan akses ke pakaian formal. Seorang wanita mungkin ingin laci untuk menyimpan pakaian dalam di mana dia bisa dengan cepat mengeluarkannya pada waktu sibuk di pagi hari.
- Gunakan organizer lemari. Sebuah lemari organizer adalah sistem rak yang berbaris di dinding untuk mengubah dinding menjadi serangkaian ruang penyimpanan. Buatlah lemari yang memiliki berbagai jenis rak dalam satu unit.
- Walk-in closet harus tampak elegan dan menyenangkan ketika menggunakannya. Letakkan karpet lantai di area walk-in closet dan tempat untuk duduk, jika memungkinkan.
- Pakai gantungan untuk meminimalkan jumlah ruang yang digunakan untuk rak. Jenis gantungan memungkinkan Anda untuk menggantung lebih dari satu celana pada tiap gantungan dalam kelompok warna dan jenis pakaian yang serupa.
- Manfaatkan kotak berbagai ukuran untuk menyimpan barang tambahan agar tidak berdebu. Tempatkan kotak di rak atas lemari.
No comments:
Post a Comment